Mengenal Metode Playback Theater

    Mengenal Metode Playback Theater

    Mengenal Metode Playback Theater - Seni pertunjukan teater secara utuh memiliki misi menyampaikan gejala yang berkembang di dalam kehidupan manusia beserta produk-produknya, seperti masalah sosial, budaya, ekonomi, agama, dan lain sebagainya. Untuk mampu menyampaikan pertunjukan secara baik diperlukan cara atau metode yang tepat pula. Dramaturgi menjawab semuanya secara konvensional. Namun dalam perkembangannya, metode pertunjukan teater terus bermetamorfosa dengan bentuk-bentuk unik dan mengesankan. Seniman teater bereksperimental mencari bentuk-bentuk baru dalam pengembangan seni pertunjukan ini; keluar dari pakem yang semestinya.

    Mengenal Metode Playback Theater
    Mengenal Metode Playback Theater

    Apa itu Playback Theater?

    Metode playback theater muncul pertama kalinya di Amerika tahun 1975 dan sampai saat ini telah berkembang dan menyebar di banyak negara. Kelahiran metode ini berawal dari Teater Seremonial di Asia yang kental dengan tradisi oral dan penceritaan melalui peran komedi dan drama. Hal tersebut sangat mempengaruhi penyebaran budaya kesukuan.

    Dalam playback theater seorang anggota kelompok didorong untuk menceritakan dan me-recall memori dengan sebuah kondisi kehidupannya, dan selanjutnya hal-hal tersebut akan diperankan oleh orang lain dalam grup yang sama. Salah satu tujuan dari metode ini adalah mengajak keterlibatan peserta secara kreatif, menyenangkan, dan merangsang intelektual. 

    Metode playback membantu pemain menggali dan merefleksikan ide pribadi melalui improvisasi drama dan menciptakan suasana pemahaman dan simpati akan pengalaman kehidupan pribadi orang lain. 

    Selain itu, playback mendorong pertumbuhan semangat kebersamaan dan kerjasama tim. Pemain akan memperoleh kepercayaan diri dan kesadaran emosional serta terbangunnya self identity dengan mendorong pemain merefleksikan pengalaman pribadi dalam menghargai dan bersimpati terhadap pengalaman tersebut.

    Pelajaran Dasar Metode Playback Theater

    1. Penciptaan Kesan.

    Dalam sesi ini pemain diberikan pelajaran-pelajaran dalam bentuk permainan interaktif, latihan konsentrasi, image work, dan pendinginan. Tujuan dari sesi yang pertama ini adalah mendukung kemampuan interaksi dan komunikasi yang lebih baik antara pemain. Latihan ini juga akan memperkenalkan ide akan penciptaan dan pengertian ulang suatu kesan.

    2. Penciptaan Fluid Sculputures.

    Sesi ini merupakan tahapan yang bertujuan mengeksplorasi kondisi fisik aktor dengan pandangan untuk menciptakan Fluid sculptures di awali dengan latihan pemanasan, konsentrasi, membangun Sculptures Work, dan pendinginan.   

    3. Ritme dan Bunyi-Bunyian.

    Pada sesi ini aktor diperkenalkan ide untuk menghasilkan bunyi-bunyian melalui suara, tubuh, dan peralatan-peralatan untuk memperindah fluid sculptures, dan pemeragaan ulang dari kisah yang diceritakan. Bentuk aktifitasnya berupa pemanasan vokal standar, menciptakan suara sculptures, dan penyampaian cerita.

    4. Materi.

    Sesi kali ini bertujuan mendukung terciptanya tim kerja yang lebih baik dan usaha memperbaiki presentasi fluid sculptures. Pola latihan terdiri dari Pemanasan, kerjasama tim, pengenalan bahan, dan pendinginan.

    5. Musik.

    Sesi ini memperkenalkan penggunaan musik dan suara untuk mengiringi pertunjukan playback Theater. Tahapannya adalah pemanasan, suasana hati melalui suara dan gerakan, fluid sculptures, dan pendinginan.

    6. Pemeranan Cerita.

    Tujuannya untuk menggali potensi aktor saat menjadi objek suatu kisah dalam memainkan cerita secara lengkap. Tahapan latihannya adalah, pemanasan, aktor dan objek, serta memainkan ulang.  

    7. Pertunjukan playback teater.

    Sesi ini merupakan inti dari setiap latihan yang dilakukan. Urutan pementasan playback theater adalah: Perkenalan, Fluid Sculptures, Fluid terakhir, dan penutup.     

    Hal-hal di atas merupakan masalah teknis proses yang harus dilakukan dalam playback theater. Tidak ada kesalahan dari sebuah pertunjukan, karena yang terpenting adalah nilai etika dan estetika yang melingkupinya. 


    Bentuk dan cara apapun yang terpenting adalah fungsi dari setiap produksi yang dilakukan seniman dan pekerja teater. Untuk itu, semoga playback theater menjadi media alternatif dan rute baru berkesenian yang tetap berpegang teguh pada nilai kebutuhan dan penilaian bijak masyarakat dan penikmat teater.

    LihatTutupKomentar